KB merupakan salah satu cara yang ditujukan untuk mencegah sebuah kehamilan. Kebanyakan wanita menggunakan suatu KB IUD atau Intra Uterine Device. Yang mana lebih akrab disebut dengan KB spiral. Termasuk jenis yang paling efektif dan tergolong mudah untuk dipasangkan. Namun perlu diketahui efek samping dari KB IUD dahulu. Simak pembahasannya disini.
Efek Samping Dari Penggunaan KB IUD Yang Perlu Diperhatikan
- Siklus Menstruasi Tidak Teratur
Pemasangan KB IUD akan memberikan pengaruh pada siklus menstruasi. Yang mana siklus dan intensitasnya tidak teratur. Biasanya, kondisi tersebut akan terjadi tergantung KB spiral yang digunakannya. Mengingat ada dua jenis IUD, yakni spiral hormonal yang akan mengalami pendarahan ringan dan siklus tak teratur. Kemudian spiral non hormonal yang mengalami pendarahan berat.
- Akan Muncul Bercak Pendarahan
Untuk efek samping KB IUD lainnya adalah akan muncul bercak pendarahan. Kondisi seperti ini sudah sangat sering terjadi, sehingga wanita tidak perlu terlalu merasa ketakutan dan ragu. Pasalnya hal ini sudah sering terjadi dalam penggunaan KB IUD. Umumnya, terjadi dikarenakan tubuh membutuhkan waktu untuk beradaptasi dengan benda asing yang berada di dalamnya.
- Timbul Rasa Nyeri, Kram Perut, dan Mual
Penggunaan KB jenis ini juga akan menimbulkan rasa nyeri usai dipasangkan metode KB IUD. Tak jarang ada juga wanita yang tidak mengalami rasa nyeri, namun kondisi merupakan salah satu efek samping yang kerap terjadi. Biasanya rasa ini tidak akan berlangsung dalam waktu yang lama dan bertahan beberapa saat. Meskipun begitu, wanita yang memasang KB butuh dampingan.
Bahkan tak jarang akan kram perut. Biasanya kondisi ini muncul saat wanita sedang menstruasi. Rasa nyeri yang timbul akan jauh lebih sakit dibandingkan dengan nyeri saat menstruasi pada umumnya. Terkadang rasa mual pun juga akan hadir setelah penggunaan KB IUD ini. Namun, ada dapat mengurangi rasa mual dengan mengkonsumsi banyak air dan sayuran.
- Kemungkinan Infeksi Vagina
Salah satu efek samping KB IUD lainnya adalah kemungkinan terjadi infeksi vagina. Kondisi ini hanya akan terjadi apabila dokter atau ahli kesehatan lainnya tidak melakukan sebuah teknik pemasangan dengan baik dan benar. Bukan berarti setelah pemasangan akan terkena efek ini. Hanya saja risiko terkena dan mengalami infeksi pada organ reproduksi akan jauh meningkat.
- Letak dan Posisi IUD Bergeser
Pada pemasangan dan penggunaan KB IUD ini tak jarang posisi dan letaknya kan berubah atau bergeser. Bahkan tak jarang, posisinya dapat bergeser seluruhnya hingga dapat keluar dari rahim. Oleh sebab itu, para pengguna KB spiral ini wajib untuk melakukan pemeriksaan dan pengecekan secara rutin. Bertujuan untuk memeriksa posisi dari benang IUD di posisinya semula.
Itulah penjelasan mengenai efek samping dari penggunaan dan pemasangan KB IUD. Untuk nama KB ini umumnya lebih identik dengan sebutan KB spiral. Yang mana termasuk jenis alat kontrasepsi yang mudah untuk dilakukan pemasangan. Bahkan jenis ini dapat bertahan dari 3 hingga 10 tahun kedepannya. Meskipun begitu perlu diperhatikan efek samping yang diberikannya.