Skip to content

Mengenal Berbagai Tanda Baca Alquran Sebagai Bekal Dasar Belajar Mengaji

  • by

 

Para orang tua diwajibkan mengajarkan sang buah hati tentang mengaji sejak dini, mengingat Al Qur’an merupakan pedoman hidup manusia. Layaknya membaca buku pada umumnya, terdapat beberapa tanda baca alquran atau harakat yang wajib dipahami. Dengan memahami setiap tanda bacanya, Anda bisa mengetahui kapan harus berhenti sejenak dan kapan waktu yang tepat untuk benar benar berhenti.

Harakat Fathah dan Kasrah

Harakat pertama dan banyak ditemukan yaitu fathah dan kasrah yang memiliki cara baca dan fungsi berbeda. Pasalnya harakat fathah berbentuk sebuah garis horizontal dan berada di bagian atas suatu huruf hijaiyah. Sesuai dengan namanya, fathah secara harfiah diartikan sebagai pembuka dan dibaca dengan fonem “a”. Saat bertemu dengan suatu huruf yang diberikan harakat satu ini, maka wajib hukumnya membacanya dengan bunyi “a”.

Berbeda dengan harakat kasrah yang memiliki bentuk horizontal dan berada di bahwa suatu huruf hijaiyah. Jika fathah melambangkan fenom “a”, maka huruf kasrah melambangkan fenom “i” yang secara harfiah mengandung arti sebagai melanggar. Apabila mendapati suatu huruf dilengkapi dengan harakat kasrah, maka huruf tersebut berbunyi “i”. Contohnya ketika menemukan huruf “ba” yang dilengkapi dengan harakat kasrah, maka dibaca “bi”.

Sedangkan huruf berharakat kasrah yang bertemu dengan huruf “ya”, maka huruf tersebut melambangkan fenom “i” yang wajib dibaca panjang. Dilihat dari cara membacanya saja, kita dapat mengetahui perbedaan antara kedua tanda baca Alquran. Namun karena bentuknya hampir serupa, pastikan untuk tidak saling tertukar satu sama lain. Untuk lebih mengenalnya, silahkan kunjungi https://tabbayun.com/.

Harakat Tasydid

Harakat satu ini berbentuk bak kepala dari huruf “sin” yang biasa ditemukan di bagian atas huruf hijaiyah. Harakat satu ini melambangkan adanya penekanan pada konsonan, dan akan dituliskan menggunakan simbol konsonan ganda. Agar lebih memahaminya, silahkan simak contoh kata شـَـدَّةٌ (syaddah). Dalam kata tersebut terdiri dari huruf hijaiyah “sin” yang diberikan harakat fathah, sehingga cara mengucapkannya menjadi “sya”.

Selanjutnya huruf dal yang dilenggkapi dengan harakat fathah akan berubah bunyi menjadi “dda” karena diikuti dengan ta marbuta pada bagian akhir katanya. Alhasil kalimat tersebut menghasilkan bunyi “h”. Ketika semua konsonan tersebut digabungkan, maka cara membacanya menjadi syaddah. Apabila belum memahaminya, silahkan cari kata lainnya untuk memudahkan proses belajar membaca Al Qur’an dengan tepat.

Harakat Dammah dan Sukun

Dammah merupakan salah satu harakat yang berbentuk waw kecil dan dapat ditemukan di atas huruf hijaiyah. Dammah dilambangkan dengan fenom “u” dan dibaca dengan bunyi “u”. Misalnya saja huruf hijaiyah “ba” yang bertemu dammah akan berubah bunyi menjadi “bu”. Sedangkan harakat sukun berbentuk bulat yang dituliskan di atas huruf hijaiyah. Tanda baca Alquran satu ini melambangkan mati dari suatu huruf.

Harakat Tanwin

Berbeda halnya dengan harakat tanwin, yang membuat huruf akhir kata akan diucapkan layaknya ketika suatu huruf bertemu dengan nun mati. Harakat satu ini dituliskan bersama dengan  harakat lainnya seperti fathah bersama dengan fathatan, dammah dengan dammatan, ataupun kasrah dengan kasratan. Misalnya saja huruf hijaiyah “ba” yang berharakat fathatan akan berbunyi “ban”.

Harakat Harakat Panjang

Sesuai dengan namanya, harakat satu ini merupakan bacaan mad atau bacaan yang harus dibaca panjang dan terdiri dari dua jenis. Yang pertama yaitu harakat panjang dari tanda baca hidup seperti kasrah, fathah, dan dammah. Pada harakat panjang fathah, disimbolkan dengan garis vertikal yang dapat diletakkan di bagian atas suatu huruf. Sedangkan harakat panjag pada kasrah, akan disimbolkan dengan garis tegak vertikal yang berada di bawah huruf.

Berbeda lagi dengan harakat panjang dari dammah, dimana harakat ini disimbolkan dengan dammah terbalik dan berada di bagian atas huruf. Cara membaca tanda baca Alquran satu ini, yaitu melafalkannya sebanyak satu alif atau juga bisa dihitung dalam dua ketukan. Sedikit berbeda dengan jenis harakat panjang yang kedua, yang justru disimbolkan dengan tanda (~). Ketika menemui harakat panjang ini, wajib untuk membacanya 5 hingga 6 ketukan.

Saat belajar mengaji, Anda akan menemukan sejumlah harakat dengan fungsi berbeda. Ada yang berfungsi bak tanda baca koma, melambangkan huruf mati, penekanan konsonan, ataupun harus dibaca panjang. Apabila cara membacanya kurang tepat, ditakutkan arti yag terkandung di dalamnya berubah. Bahkan keberadaan harakat membantu pembaca untuk mengatur nafas saat membacanya. Lakukan secara rutin agar lebih mudah menghafalnya.

Tags: