Capung merupakan salah satu serangga yang melakukan metamorfosis tidak sempurna. Ingin tahu lebih jauh mengenai metamorfosis pada capung? Yuk intip serangkaian ulasannya di materibelajar.co.id berikut ini.
Capung salah satu jenis serangga yang tergolong ke dalam bangsa Odonata. Hewan ini telah ada di bumi sejak 300 juta tahun yang lalu. Habitatnya ada di hampir semua benua kecuali antartika. Siklus hidup capung berupa metamorfosis tidak sempurna, sebab ia hanya mengalami tiga fase dalam rangkaian proses metamorfosis. Capung tidak mengalami fase pupa atau kepompong dalam proses metamorfosisnya.
Pengertian Metamorfosis Capung
Metamorfosis capung adalah proses perkembangan biologi yang terjadi pada capung dengan melibatkan perubahan penampilan fisik dan/atau struktur tubuh setelah penetasan, perubahan tersebut melalui tiga tahap yaitu telur, nimfa, dan imago.
Metamorfosis pada hewan dibagi menjadi metamorfosis sempurna dan metamorfosis tidak sempurna. Contoh hewan yang mengalami metamorfosis sempurna yaitu katak, kupu-kupu, lalat, nyamuk, dan lain sebagainya. Sedangkan hewan yang mengalami metamorfosis tidak sempurna salah satu contohnya yaitu capung. Lalu apa yang membedakannya?
Pada hewan dengan proses metamorfosis sempurna fase daur hidup yang akan ia lewati ada 4 tahap yaitu stadium telur, stadium nimfa, stadium pupa, dan stadium imago. Dan untuk hewan dengan proses metamorfosis tidak sempurna daur hidupnya hanya ada 3 tahap yang akan dimulai dari fase telur, kemudian berlanjut ke fase nimfa, dan berakhir di fase imago. Pada intinya untuk hewan yang mengalami metamorfosis tidak sempurna, tidak akan melalui fase pupa atau kepompong di sepanjang proses metamorfosisnya. Dan ciri fisik yang paling terlihat pada hewan yang mengalami proses metamorfosis tidak sempurna yaitu ada pada bentuk tubuhnya. Pada fase nimfa dan imago, hewan tersebut secara fisik akan terlihat sangat mirip, hanya saja nimfa terlihat lebih kecil dan belum matang.
Proses Metamorfosis Capung
Metamorfosis pada capung termasuk metamorfosis tidak sempurna. Berikut ini adalah proses metamorfosis capung beserta penjelasannya, silakan disimak.
- Stadium Telur
Proses metamorfosis capung ini diawali dengan stadium telur. Telur capung terbentuk dari hasil pembuahan sel telur capung betina yang dibantu proses pembuahannya dengan spermatozoa pada capung jantan. Umumnya capung melakukan perkawinan di udara sampai akhirnya tercipta telur capung. 100.000 butir telur dapat dihasilkan oleh induk capung selama satu kali proses reproduksi. Telur-telur capung yang jumlahnya ratusan ribu itu berbentuk bulat dan diselimuti lendir sehingga terasa licin saat dipegang.
Induk capung biasa menepelkan telur-telurnya di permukaan tanaman yang dekat dengan air sebab setelah menetas, larva capung akan bertahan hidup dengan memakan mikroorganisme yang tersapat di dalam air. Telur capung membutuhkan waktu 2 sampai 7 hari hingga menetas.
- Stadium Nimfa
Setelah menetas, telur capung akan berubah menjadi larva dan tahap ini disebut stadium nimfa. Nimfa capung akan hidup dan tumbuh di perairan, ia menggunakan insang internalnya sehingga dapat bernafas di air. Selain bisa bernafas di air, nimfa capung bisa juga bertahan hidup di darat selama berjam-jam. Di fase ini juga, nimfa capung akan hidup sebagai hewan karnivora. Ia memakan berudu, anak ikan, dan bahkan memangsa sesamanya.
Seiring dengan pertumbuhannya, nimfa capung akan beberapa kali mengalami pergantian kulit. Pergantian kulit pada nimfa ini disebut dengan istilah instar. Instar bisa terjadi hingga 8 – 12 kali pada capung. Faktanya, dari serangkaian proses metamorfosis pada capung, stadium nimfa ini menjadi fase yang paling lama. Sebab bisa menghabiskan waktu hingga 4 tahun lamanya sebelum akhirnya memasuki stadium imago
- Stadium Imago
Setelah sekian lama menghadapi stadium nimfa maka selanjutnya capung akan memasuki stadium imago. Stadium imago ini juga biasa disebut sebagai stadium capung dewasa. Stadium ini merupakan tahap terakhir dalam rangkaian proses metamorfosis capung. Nimfa menyelesaikan tahap metamorfosisnya ketika semua organ tubuhnya telah lengkap dan tumbuh sempurna sehingga bisa memulai hidup menjadi capung dewasa.
Pada fase ini, capung telah berhasil keluar dari kulit nimfa atau yang biasa disebut exuvia. Setelahnya, capung akan keluar dari kehidupan perairan dengan bantuan dedaunan atau ranting yang ada di sekitarnya. Perlu Anda ketahui, ketika capung mulai keluar dari kehidupan perairan ia masih menjadi capung muda. Kondisi tubuhnya masih lunak dan warna di tubuhnya belum sempurna. Seiring bertambahnya waktu, capung muda akan berubah menjadi capung dewasa yang lebih sempurna. Capung dewasa hanya dapat bertahan hidup selama 2 sampai 4 bulan saja lamanya.
Demikian ulasan mengenai pengertian dan tahapan metamorfosis pada capung yang mungkin belum begitu Anda ketahui. Secara umum prosesnya hampir sama dengan hewan-hewan yang juga mengalami metamorfosis tidak sempurna seperti belalang, kecoa, jangkrik dan lain sebagainya. Dengan adanya artikel ini diharapkan dapat menambah wawasan bagi pembacanya dan juga Anda dapat lebih memahami mengenai pengertian dan proses metamorfosis yang terjadi pada capung. Sekian artikel dari kami, jangan lupa terus kunjungi materibelajar.co.id untuk mendapatkan artikel sejenis. Sampai jumpa.