Skip to content

Strategi Media Promosi Via Video Antara Konten Baru Dan Sasaran

  • by

Konten baru adalah kata kunci dari strategi media promosi melalui video. Iklan video sendiri telah lama memainkan peran utama di media sosial. Akan tetapi, bagi pelanggan atau bisa kita sebut traffik di media sosial. Konten harus selalu baru, daya tarik harus selalu direfresh, seperti perhatian mereka berubah daari waktu ke waktu.

Walau begitu kadang traffik di media sosial tanpa daya meminta konten yang diinginkan. Mereka hanya bisa melaporkan suatu konten di pojok kiri atas sebagai “tidak relevan”, atau jika sedang malas, mereka mengklik “mengandung konten kekerasan” saat mereka bosan konten yang sama telah mereka lihat selama puluhan kali. Sehingga pembaruan konten dalam hal ini mutlak.

Iklan video di Facebook sendiri telah membuat setiap pengguna berhenti menyimak. Iklan video yang diproduksi dengan baik dan ditempatkan dengan tepat menawarkan peluang terbaik untuk mencapai titik pelanggan konversi di media sosial, di Instagram, dan tentu saja juga di YouTube; setidaknya untuk meningkatkan kesadaran merek.

Infografis Pada Pemasaran Media Sosial

pexels.com

Pemasaran video di media sosial saat ini jadi bidang yang sangat kompetitif. Di sini para pengiklan saling bersaing di Facebook, YouTube, Instagram, Snapchat, Twitter, dan Co. Untuk bisa memenangkan atau menyedot perhatian traffik,  pengiklan harus terlebih dahulu mengklarifikasi tujuan untuk kampanye masing-masing. Karena tidak semua iklan video dapat memastikan konversi massal, meskipun itu yang jadi idealnya.

Bagi 48 persen pemasar, menyedot traffik di media sosial ke traffik situs web mereka sendiri merupakan segalanya. Mereka melakukannya dengan media infografis. Serta dikonfirmasi oleh pengamat media, Wave.  Wave menerbitkan satu artikel yang pertama kali muncul di blog Red Webdesign, dan menggarisbawahi bahwa videografis yang terus menunjukkan konten baru sebagai alat promosi menunjukkan kesuksesan. Tujuannya jelas konversi traffik ke situs web produk. Konversi netizen ke pelanggan setia.

Setelah tujuan diklarifikasi, pikiran kreatif pemasaran video sosial harus fokus pada bentuk video di mana konten harus berhasil mengajak dan menarik perhatian traffik. Ada dua jenis gaya konten video di sini.

  • Pertama gaya pengisahan, mendongeng, testimoni, atau bercerita. Gaya pengisahan lebih mendorong pada human interest, menarik keterlibatan semua pemirsa video pada “kesamaan nasib”, dan mengisahkan peluang serta harapan, juga kabar baik. Hal ini tidak ubah memindahkan mimpi dan visi owner suatu perusahaan ke dalam bentuk video promosi.
  • Kedua gaya dokumentasi, penjelasan, dan deskripsi. Yakni menjelaskan kondisi, situasi, aktual, apa yang terjadi, dan di mana produk anda berperan dalam situasi tersebut. Hal ini tidak ubah memindahkan debat dalam ruang penelitian dan pengembangan produk ke dalam bentuk video promosi.

Sementara gaya ketiga, yang di era iklan TV selama puluhan tahun, berupa argumentasi, bujukan, superlatif pada produk, mulai ditinggalkan.

71 persen pangsa yang diteliti menganggap pengisahan video dengan gaya pengisahan adalah bentuk yang sangat populer dan disukai oleh traffik media sosial. Namun video deskripsi berisi penjelasan juga sangat cocok untuk publik yang tidak mau basa-basi.

Jadi pilihannya kembali pada Anda untuk mempersiapkan konten yang tepat. Sebelum konten tersebut anda berikan pada para professional yang mampu mengolah konten menjadi video yang sangat menarik perhatian.  Jasa pembuatan video promosi terbaik bisa anda gunakan untuk mengolah konten yang Anda persiapkan.

Memilih Media Sosial Yang Tepat

pexels.com

Subjudul tersebut cukup membingungkan. Kenapa harus memilih? Kenapa tidak disekaliguskan pasang konten media promosi video Anda ke semua media sosial? Anda benar, tapi yang kami nyatakan di sini, adalah memilih belanja slot iklan yang tepat ke media sosial yang keterlibatannya lebih tinggi dari yang lain. Alih-alih melepas anggaran belanja iklan membaginya ke banyak platform dengan sama rata.

Mengacu pada belanja anggaran iklan. 57 persen pengiklan menggunakan Instagram; karena alasan yang bagus. Platform ini sangat diperlukan untuk branding saat ini dengan gambarnya dan memindahkan konten yang terkonsentrasi gambar, platform ini sempurna juga untuk iklan video yang bagus dan menarik.

Juga perhatikan syarat ketentuan media sosial yang ada. Apa yang ada di Instagram maka Facebook akan menerima sebagai bagian dari konten asli. Hal ini selain penting dalam pemasaran video media sosial, juga dalam penggunaan platform media sosial lain.

Setidaknya di Facebook keaslian konten sangat diperhatikan, jika melanggar, mereka tidak segan menghapusnya dan menghukum pemilik konten. Sementara di media sosial lain, hukuman pada konten tidak asli, hanya tidak dibayar. Jadi fokus pada Instagram; akan mendapatkan facebook, yang menjadi ibu dari Instagram.

Sejauh menyangkut panjang iklan, belum bisa dipastikan solusi teratas yang jelas. Tetapi ada yang meneliti keefektifannya, bahwa konten videografis tidak boleh lebih dari satu menit. Menurut Wave. Video dengan kinerja terbaik, rata-rata panjangnya 15 detik (30 persen) atau 30 detik (juga 30 persen). Jadi, padatkan pesan yang ingin hendak dicapai. 15 detik misalnya untuk konten deskripsi. 30 detik untuk konten pengisahan.  Cara pengemasannya? Sekali lagi sewa para professional yang tepat, yang mampu mengemas konten menjadi indah.