Pelajaran Islami bisa diajarkan dengan banyak cara kepada anak. Menceritakan kisah nabi dan rasul menjadi cara yang dapat ditiru. Salah satu cerita paling umum yang diceritakan anak-anak adalah tentang kisah nabi Nuh AS dan bahtera yang digunakannya untuk menyelamatkannya dari bencana alam. Berikut Kisah lengkapnya
Kisah Perjalanan Hidup Nabi Nuh
Nabi Nuh AS diutus oleh Allah SWT untuk mendorong tauhid kepada Bani Rasib yang dikatakan telah jatuh pada kesyirikan. Negara ini hidup dalam penyembahan berhala dalam bentuk patung yang diyakini memberi kekayaan dan berkah. Selain itu, dikatakan tentang Bani Rasib juga sering melakukan kejahatan dan ketidaktaatan.
Awalnya, Bani Rasib adalah kaum yang beriman kepada Allah SWT. Di antara terdapat lima orang saleh yang menjadi panutan dan disegani oleh masyarakat di sana. Lima orang tersebut adalah Suwaa, Yaghut, Ya’uq, Wadd, dan Nasr. Namun, ketika salah satu dari lima meninggal, orang-orang Bani Rasib merasa kehilangan dan berinisiatif untuk membuat patung dan berhala.
Seiring berjalannya waktu, tindakan Bani Rasib semakin menyimpang dari ajaran Allah SWT, dan menjadikan patung itu sebagai dewa. Bahkan, Bani Rasib telah kehilangan kepercayaan kepada Allah SWT secara turun-temurun. Kesalahan Bani Rasib juga mengingatkan Nabi Nuh AS untuk mengajak manusia kembali beriman kepada Allah SWT.
Ajakan Nabi Nuh AS itu tidak membuahkan hasil dan jumlah pengikut Nabi Nuh AS saat itu sangat sedikit. Bahkan Bani Rasib menjadi semakin delusi dan sombong. Nuh dihina dan dicemooh khotbahnya ketika menasehati kaum Rasib untuk kembali ke jalan Allah SWT. Tantangan dakwah Nabi Nuh AS semakin hari semakin berat.
Akhirnya, Allah SWT memerintahkan Nabi Nuh AS untuk membangun bahtera atau kapal yang sangat besar untuk menyelamatkan orang-orang Bani Rasib dari bencana. Ucapan yang disampaikan oleh Nabi Nuh hanya dianggap sebagai permainan oleh Bani Rasib dan tetap menentang. Nabi Nuh Mengatakan bahwa akan ada azab yang diturunkan oleh Allah SWT
Nabi Nuh AS dan Kapalnya
Setelah nabi Nuh diperintahkan untuk membangun kapal oleh Allah SWT, utusan Allah ini mengumpulkan para pengikutnya dan mulai membangun kapal. Namun, apa yang dilakukan nabi Nuh dan para pengikutnya ternyata menjadi bahan ejekan. Setelah kapal jadi, Allah memerintahkan Nuh untuk membawa hewan jantan dan betina yang berbeda secara berpasangan.
Ketika semua informasi dan persiapan sudah terpenuhi, nabi Nuh berkata kepada para pengikutnya untuk naik ke kapal. Tak lama setelah itu, hujan turun mengguyur seluruh kota dan desa selama 40 hari 40 malam dan memunculkan bencana besar. Jeritan manusia terdengar dimana-mana dan air terus mengejar hingga menenggelamkan kaum Rasib.
Pada saat itu, tidak ada tempat berlindung yang paling aman selain bahtera nabi Nuh. Tetapi pada saat bencana ini, nabi Nuh juga kehilangan seorang putra bernama Kanโan. Kanโan menolak ajakan nabi Nuh dan memilih mengungsi ke pegunungan yang dipercaya dapat menyelamatkannya dari banjir. Nabi Nuh sangat sedih dengan kekeraskepalaan putranya.
Akhirnya, Kanโan dan Bani Rasib semua tewas dalam banjir yang mengerikan. Nabi Nuh sedih melihat Bani Rasib meninggal sebagai korban Banjir. Setelah itu, Allah memerintahkan kepada langit dan bumi untuk berhenti melaksanakan tugasnya. Air pun surut dan bahtera berlabuh di bukit judi. Kisah nabi Nuh dan pengikutnya berakhir dengan kehidupan yang baru
Dari kisah ini bisa diambil pelajaran terkait kesabaran dan juga ketabahan nabi Nuh AS dalam menghadapi bani Rasib dan ketaatannya kepada Allah SWT. Keselamatan hidup tidak akan pernah lepas dari rahmat yang diberikan olehNya. Pelajari kisah nabi Muhammad dan para sahabat lainnya untuk mendapatkan pembelajaran yang berharga