Skip to content

Wajib Tahu, Yuk Intip Dampak Penggunaan Botol Susu Plastik Pada Si Kecil

Jika dahulu botol susu lebih banyak menggunakan botol kaca, maka saat ini plastik lebih banyak digunakan. Alasannya jelas, karena kaca lebih rentan pecah dan juga cukup berat. Dan penyimpanan susu dari bahan plastik saat ini semakin banyak serta dianggap lebih ringan dan awet. Namun anda harus tahu dampak penggunaan botol susu plastik lebih dahulu.

Table of Contents

Dampak Apabila Menggunakan Botol Susu Dari Plastik

Selain sebagai susu formula, botol dari plastik juga bisa digunakan untuk menyimpan ASI. Bahan ini belakangan memang sangat terkenal dan menjadi pilihan karena tidak mudah pecah. Sayangnya para ahli yang melakukan penelitian, mengatakan jika botol susu dengan bahan plastik dinilai kurang aman karena memiliki berbagai kandungan bahan kimia.

Dan hal ini tentu saja akan memberikan dampak kesehatan pada buah hati. Seperti kandungan polikarbonat yang bisa menyebabkan sel kanker hadir serta terganggu fungsi otak sampai sistem reproduksi. Kualitas ASI juga bisa dipengaruhi jika disimpan pada botol plastik ataupun kantong plastik biasa, terutama jika tidak menggunakan yang BPA free.

BPA sendiri merupakan Bisphenol A yang merupakan zat kimia atau sintetis yang digunakan untuk membuat botol ataupun wadah plastik. Inilah mengapa disarankan untuk menggunakan plastik yang sudah BPA free. Belum lagi masalah mikroplastik yang banyak ditemukan, bahkan sebagian besar mikroplastik dikeluarkan dari tubuh manusia.

Terkait dugaan tersebut banyak ilmuwan yang mulai meneliti lebih lanjut tentang mikroplastik ini, apakah bisa diserap oleh darah manusia atau tidak. Dan laporan yang diterbitkan oleh WHO di tahun 2014 menyebutkan jika manusia bisa mengkonsumsi 300 hingga 600 mikroplastik setiap hari. Pada botol susu bayi juga banyak ditemukan mikroplastik.

Dari botol susu inilah akhirnya banyak mikroplastik yang masuk pada bayi dan membuat orang tua menjadi khawatir. Hanya saja, sampai saat ini belum ada dampak kesehatan yang merugikan dari mikroplastik ini. Dan pemicu hadirnya mikroplastik ini lantaran mensterilkan botol dengan suhu yang tinggi serta mengocok botol ketika mencampur susu.

Jadi Mana yang Lebih Aman?

Melihat beberapa dampaknya, maka jika diharuskan memilih botol kaca jelas lebih aman. Kaca bebas dari bahan kimia seperti BPA dan juga memiliki beberapa keunggulan. Seperti tidak mengeluarkan bau ketika digunakan berulang kali. Berbeda dengan botol plastik yang tidak begitu tahan pada suhu panas serta harus diganti lebih sering.

Sementara di Indonesia penggunaan botol susu plastik lebih banyak ditemukan, bisa mencapai 90 persen. Botol kaca memang lebih berat dan juga bisa melukai si kecil jika terjatuh atau pecah. Bahan lainnya yang bisa jadi pertimbangan seperti stainless steel dan juga silikon masih cukup sulit ditemukan di pasaran, menjadikan plastik masih menjadi yang paling populer.

Maka dari itu ada beberapa langkah untuk meminimalisir dampak penggunaan botol susu plastik. Seperti mengikuti langkah dari WFO untuk sterilkan botol bayi. Kemudian anda juga bisa membuat susu pada gelas, kemudian baru diletakkan pada botol. Setelah disterilkan, anda juga bisa membilas botol plastik dengan air terlebih dahulu, sebaiknya memiliki lebih dari satu.

Memiliki buah hati yang menggunakan susu formula memang membutuhkan perhatian khusus. Terutama masalah botol susunya, harus dipilih yang terbaik dan juga tepat. Anda bisa memilih botol kaca jika dirasa masih aman. Sementara jika memang harus menggunakan plastik pastikan yang BPA free, bisa disterilkan serta dijaga dengan baik juga.